Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Tiada

Maka setiap pagi aku akan melakukan ritual yang sama. Diam menatap jendela, mengumpulkan sisa-sisa ingatan tentang mimpi semalam atau kejadian kemarin. Lalu saat sinar matahari mulai masuk lewat sela-sela jendela, aku harus rela satu per satu memori itu menguap, menjadi tiada.

Lelaki Kedua

Di antara gerimis sisa. November. Terima kasih. Tidak lama lagi. Desember akan membawamu pergi. Lelaki kedua.

Pulau Kodingareng Keke

Bermula dari rasa rindu menatap laut lepas dan galau pengen menginjak pasir pantai, saya nekat merencanakan perjalanan lintas pulau bareng teman-teman. Kali ini cewek semua: kak Pipi, Abel, Awa, Lara, Athifah, Mitha, kak Nunu, Ayi, Nur, Uthy dan saya sendiri. Pokoknya bukan pulau yang jauh, jadi gak perlu menginap. Juga bukan pulau yang rame, biar bebas berekspresi. Dan dari hasil wawancara dan browsing sana-sini, akhirnya pulau Kodingareng Keke-lah yang ditetapkan menjadi destinasi perjalanan 'nekat' ini. Jam tujuh pagi, kami bersebelas janjian ngumpul di dermaga penyeberangan Kayu Bangkoa, sekitar pantai Losari. Untuk bisa sampai kempulau Kodinagreng Keke, kami harus menyewa kapal dari sini. Harga sewa kapal tergantung kesepakatan dengan pemiliknya. Kemampuan harus total kita keluarkan biar bisa dikasih harga murah. Untuk urusan ini, saya serahkan ke kak Pipi dan Mitha. Saya hanya membantu seperlunya. Oke, setelah proses tawar-menawar yang panjang karena pake adegan

Saudara itu ...

  Saudara itu dekat, saat yang lain jauh... Aku tidak pernah menyangka kita akan sedekat ini sekarang. Tidak sama sekali. Bahkan ketika awal perjumpaan kita di masjid itu. Kemudian berlanjut dimana-mana. Pinggir pantai, padang ilalang, tepian sungai, tempat makan, layar lebar, hotel mewah, rumah sederhana, tenda pleton, perahu karet, pelataran benteng. Kecuali satu yang entah kapan: puncak gunung.  Saudara itu menguatkan, saat yang lain lemah... " Bersabarlah dan kuatkan kesabaranmu! " Kata-kata andalan kita. Karena kita sama tahu bahwa apapun yang pernah datang dalam kehidupan dan membuat kita jatuh, Allah hanya akan membersamai orang-orang yang sabar. Bukan orang yang putus asa, atau bahkan lari. Saudara itu mengingatkan, saat yang lain lupa... Saat itu menjelang petang. Kau mengingatkanku. Bukan hanya hari itu, tapi juga pada banyak hari sebelum dan sesudahnya.  "Untuk kalian yang pergi dengan meninggalkan ruang kosong di hati. Terima kasih. Tanpa sad

Ada apa dengan hatimu, wahai sahabat Anshar?

"Sepertinya Rasulullah SAW sudah kembali menemukan kaumnya..." Ini cerita tentang suasana jiwa, sebuah situasi perasaan yang sedang dilanda ujian cinta dan harta pada sebagian sahabat senior, yaitu sahabat anshar di akhir episode perang Hunain & bani hawazin tahun 8 Hijriah. Tidak ada ghanimah yang tersisa disisi Rasulullah SAW kecuali semuanya habis dibagikan kepada hampir 2000 para muallaf dari penduduk Makkah yang ikut dalam perang tersebut, yang usia keislamannya baru seumur jagung. 240.000 ekor unta dibagikan kepada mereka semuanya, bahkan Abu sufyan mendapatkan 100 unta,dan ketika dia meminta jatah juga untuk anaknya muawiyyah, maka Nabipun memberikan 100 unta . Semuanya berebut, Sampai-sampai mereka mengerumuni Nabi dan beliau terdesak sampai menyandar diuntanya, dan beliau mengucapkan tidak akan ada yang aku sisakan kecuali akan kuberikan kepada kalian semua. Mulailah 'penyakit hati' itu datang, pelan, cepat dan berhembus sa

Kosong

Triangulasi Bawakaraeng kau lihat langit dengan awan kapas di atas sana? sampai detik ini aku masih tak tahu, apa aku benar-benar menyukai dia seutuhnya? aku mungkin mengagumi cerahnya, tapi kadang enggan melihat kelabunya. ** enambelaskosongsembilan,lainkalibawahati.

Will You?

Bunga di Tepi Danau Unhas (photo by clk7) Pada suatu hari yang lalu, aku pernah bertanya pada kalian, " apakah kalian akan menikah dengan orang yang kalian cintai? " Bukan pertanyaan serius menurutku. Aku lalu diam, sambil terus memainkan X2 putih di tanganku. Tapi, entah apa yang ada di pikiran kalian saat itu. Mungkin kalian menganggapku aneh, atau bagaimana. Ada jeda cukup lama. Kurasa kalian sibuk merangkai jawaban yang kelak harus kalian pertanggungjawabkan di kemudian hari. " Aku akan mencintai orang yang kunikahi, " kata salah seorang dari kalian, tiba-tiba. Masih kuingat, tak ada keraguan yang kutangkap dari kalimatnya saat itu.  Sementara sebagian yang lain berkata, " Aku, tentu akan menikah dengan orang yang kucintai. " Aku berhenti, memikirkan jawaban atas pertanyaanku sendiri. *cerita pagi, di depan ruangbiru

Pernikahan

Tuhan yang maha mengetahui rahasia waktu; Kami tak pernah sanggup meraba hari esok--bahkan apa yang akan terjadi satu atau dua jam lagi, kami tak tahu. Waktu serupa misteri--rahasia yang selalu memesona. Kami tahu, kami tak dibekali pengetahuan tentang apapun yang misteri, kecuali sedikit--yang bahkan kepala kami terlalu kecil untuk menampung yang sedikit itu. Kami sering bertanya-tanya, apa yang akan terjadi besok? Kami tak tahu. Kami tak pernah benar-benar tahu. Sungguh. Kaulah yang maha berkuasa atas segala sesuatu. Kaulah yang maha mengetahui segala peristiwa, semua lipatan waktu. Kalau boleh kami meminta; izinkanlah esok memercikkan cahaya--yang sanggup menumbuhkan cinta di hati kami berdua, meski sedikit dari cahaya-Mu--bahkan bukankah seluruh semesta terlalu kecil untuk menampung yang sedikit itu? Tuhan yang maha mengatur segala sesuatu; Kami tak sanggup membaca peta waktumu, menduga miliaran kemungkinan dalam irama takdirmu. Bahkan menghapal peristiwa dari ratu

Buzzer Beat!

Malam. Purnama. Lapangan. Lari. Lompat. Liar. Lempar. Seterusnya. Hingga detik ini, belum lagi kudengar kabarmu. Tetap menunggu? Atau bagaimana? Bola masuk. Cukup! Aku lelah.

Ujung Jalan Setapak Kesembilan

Pulau Lakkang (photo by emi) sudah di ujung jalan setapak ke-sembilan. langkah bersama akan hilang tak terdengar, berganti tapak sendiri. tidak lama, kau dan aku pasti terbiasa. "selamat tinggal!", seruku. oh tidak, kurasa kau yang lebih berhak mengatakannya.

Semoga semua perasaan baik-baik saja ...

Dermaga Danau Unhas (photo by clk7) semoga semua perasaan baik-baik saja ...

Ramadhan #2 : Menangkap Senyuman

Alhamdulillah... Seperti Ramadhan sebelumnya, kemarin saya bareng teman-teman dari  Blog of Friendship  mengadakan acara ifthor jama'i. Bukan lagi dengan anak jalanan seperti tahun lalu, tetapi dengan anak panti asuhan, yang letaknya cukup jauh yaitu di daerah Sudiang. Mengenai persiapan acara ini sebenarnya sudah direncanakan sejak awal Ramadhan. Melalui diskusi panjang di facebook, akhirnya kami menyepakati teknis pelaksanaan acara. Mulai dari konsep acara, dana, konsumsi sampai ke pengisi acara. Oiya, sebelumnya saya sempat pesimis mengenai jumlah Bloofers (sebutan untuk anggota Bloof) yang bisa berpartisipasi di acara ini, karena sekarang ini sudah mulai musim liburan dan rata-rata mereka sudah pulang ke kampung halaman masing-masing. Namun pada kenyataannya, tidak begitu saudara-saudara. Siang itu, satu per satu kami datang ke panti asuhan. Sementara disana, sekitar 50 anak telah menanti kedatangan kami. Yap, agenda pertama diawali perkenalan Bloof dan anggotanya. S

*abaikan postingan ini

eng ing eng !! ini dia masterpiece dua tahun lalu. akhirnya nemu lagi karya ini diantara tumpukan editan foto 'gak jelas'. gambar ini dibikin pas saya lagi mengidap jenuh akut tingkat tinggi gegara kuliah yang parah. well, masuk kampus itu sama sekali gak susah. yang susah itu, bagaimana caranya untuk keluar . hahaha... XD

Merah-Putih

menangguhkan puncak yang satu demi puncak yang lain maafkan aku, merah-putih [06.30 - ruangbiru]

Ramadhan #1 : Puasa dan Doa

"Tiga kelompok manusia yang tidak ditolak doa mereka : orang yang sedang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang adil dan orang yang terzhalimi." [Rasulullah - HR. Tirmidzi] Lihatlah kedekatan dua ibadah ini dalam sabda Rasulullah diatas. Maka apalagi hal yang membuat kita ragu untuk berdoa, sementara sudah ada jaminan bahwa doa kita tidak akan tertolak. Adalah Umar bin Khattab ra. tidak pernah memikirkan apakah doanya dikabulkan oleh Allah atau tidak. Karena baginya ia sudah menjalankan syarat sebuah permintaan dikabulkan yaitu berdoa itu sendiri. Kata Umar bin Khattab, "Saya tidak berpikir tentang pengabulan doa. Saya hanya berpikir untuk terus berdoa." Maka mintalah apa saja dari Allah, karena doa bukan sekadar ibadah. Tapi lebih dari itu, doa adalah kebutuhan. Karena kita sebagai manusia biasa, tak mungkin hidup tanpa penopang dan tanpa Allah. Mintalah agar Allah memberkahi kehidupan kita. Mintalah agar Allah memudahkan kita meraih ridha da

Bulan Rindu

Sebelas bulan yang lalu... Menjelang detik-detik perpisahan denganmu, mungkin agak aneh jika kusebut ini gelisah. Lalu pada suatu hari... Terkadang, tanpa alasan yang jelas tiba-tiba aku teringat padamu. Saat melihat langit, saat mendengar suara-suara, saat merasakan hembusan angin, juga saat mencium bau bunga sedap malam di depan jalan . A pa Tuhan masih akan berbaik hati untuk mempertemukan kita lagi?  Baru saja... Aku mendengar suara langkah kaki di ujung jalan sana. Kaukah itu? Tunggu, ada yang ingin kutunjukkan padamu. Ini rindu yang sejak lama kusimpan pada apapun yang pernah dan akan membuatku jatuh cinta padamu, sekali lagi. Kuharap cukup untuk membuatmu bertahan menemaniku disini, setidaknya sampai bulan baru muncul lagi. *** Terima kasih telah selalu menyediakan siang terik bermiliar pahala. Terima kasih telah selalu membentangkan malam doa yang meluas angkasa. Terima kasih telah selalu menjadi bulan seribu bulan—yang membuatmu tak pernah seles

Pada Juni

pada Juni, ada bahagia yang memancar dari wajah yang menanti sepanjang tahun pada Juni, ada air mata yang mengalir di antara sujud panjang pada Juni, ada kenangan yang berlari jauh dari ingatan, semakin memburam pada Juni, ada amarah yang memerah, membiru lalu menghitam pada Juni, ada harapan  yang terselip pada rapal kata sederhana dari mereka yang istimewa pada Juni, ada rindu yang terpendam untuk sebuah tanah di bumi dan pada Juni,  tentu saja ada cinta ...yang untuk kesekian kalinya, masih milikmu!

Galaksi Kinanthi : Sekali Mencintai Sudah Itu Mati ?

Begini cara kerja sesuatu yang engkau sebut cinta : Engkau bertemu seseorang lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada di sekitarnya. Jika dia dekat, engkau akan merasa utuh dan terbelah ketika dia menjauh. Keindahan adalah ketika engkau merasa ia memerhatikanmu tanpa engkau tahu. Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu, mendengar namanya disebut pun menggigilkan akalmu. Engkau mulai tersenyum dan menangis tanpa mau disebut gila. Berhati-hatilah .. Kelak, hidup adalah ketika engkau menjalani hari-hari dengan optimisme. Melakukan hal-hal hebat. Menikmati kebersamaan dengan orang-orang baru. Tergelak dan gembira, membuat semua orang berpikir hidupmu telah sempurna. Sementara, pada jeda yang engkau buat bisu, sewaktu langit meriah oleh benda-benda yang berpijar, ketika sebuah lagu menyeretmu ke masa lalu, wajahnya memenuhi setiap sudutmu. Bahkan, langit membentuk auranya. Udara bergerak mendesaukan suaranya. Bulan melengkungkan senyumnya. Bersiaplah .. Engkau akan mu

Dare to Hajj

saya niat mengunjungi Baitullah pada Dzulhijjah 1440H! mohon doa saudara2 sekalian :) #daretohajj [status facebook, 17 mei 2012 / 25 jumadil akhir 1433 H] *** karena ibadah harus selalu diawali dengan niat, maka saya meniatkan hal ini, mulai detik ini. karena kelak haji inilah yang akan menggenapkan 'islam' saya. karena saya merasa 'mampu', maka Allah pasti akan memudahkan langkah saya padaNya. karena bagaimanapun keadaannya, kerinduan pada tanah itu HARUS SELALU ADA. terhitung 7 tahun sejak saat ini, saya akan menjejak disana! (semoga bisa mengajak serta mama dan papa, aamiin..) labbaik allahumma labbaik labbaik 'alaa syarika laka labbaik innal hamda wanni'mata laka walmulk..laa syarika lak

Memória

Hari ini, kudapati diriku terjebak dalam rasa melankolik. Tidak, bukan hanya hari ini sebenarnya, tapi sejak hari-hari yang lalu. Ada yang hilang, jelas. Dan kita sama sadar bahwa kesalahan masa lalu lah yang membuat keadaan menjadi seperti ini. Maafkan aku, tapi entah mengapa aku hanya ingin mengenang tentangmu saja hari ini. Seseorang yang pernah kubuat bahagia juga kecewa dalam interval waktu yang tak cukup lama. Setahuku dulu kau terlampau sering mengakrabi hidupku dalam lembar-lembar mayaku. Namun, kali ini aku tak begitu yakin kau akan membaca tulisan panjang ini. Tentu saja, ini bukanlah hal penting lagi bagimu. Walau begitu, aku tetap akan mencoba memanggil sebagian kenanganku bersamamu. Tak lagi pantas menyebutnya sebagai kenangan kita, karena bagimu kata 'kita' sudah tak bermakna apa-apa lagi. Maka biarkan aku saja yang menggali ingatanku tentangmu. Itu saja cukup, bagiku. Masih ingat pada suatu malam kau memintaku datang lalu kita duduk di

Menuju Perut Besar (Gunung Lompobattang)

"Tuhan tidak mempercepat kematian dengan mendaki gunung, dan tidak memperlambat kematian dengan tidak mendaki gunung, Tuhan akan bersama orang-orang yang pemberani" [terpahat di suatu tugu memoriam menuju puncak Lompobattang] *** suatu jum'at bertanggal tiga belas. cerita bermula dari sakau mendaki yang menjadi-jadi, kejutan dari tamu tak diundang, hingga menunggu yang sangat membosankan. waktu terus berdetak dan menjelang gulita segalanya mulai berbalik menyenangkan. konsolidasi antara langit, bintang dan dingin malam itu sukses. saya bahagia! ya, esok hari saya akan kembali mengejar ujung-ujung langit. menuju satu titik lewat pijak payah dan lelah. berdiri sejajar awan, melihat bintang lebih dekat, bebas menghirup dalam-dalam udara tanpa polusi. sensasi luar biasa yang hanya bisa dirasakan ketika menapaki pasak-pasak bumi. ***

Menjaga, Lebih Utama

Karena zina seringkali datang dari cinta, dan cinta selalu membuat kita iba, dan syaithan datang untuk membuat kita lebih mengasihi manusia daripada mencintaiNya. #Imam Syafi'i Ketika datang ujian perasaan, hati, cinta, dan kedekatan dengan lawan jenis, maka pilihannya adalah menjaga, menjaga, dan menjaga. Karena ada tanggung jawab pada setiap perasaan yang menyelinap dalam hatimu. Kamu lebih berhak memilih tentang pilihan yang ada padamu. Namun ingatlah bahwa menjaga jauh lebih utama. #Aditya Menurutku, lebih baik menjaga saja ^__^ #CLk7

Kita yang Mencintainya

di antara gerimis malam ini akhirnya kau memutuskan untuk meninggalkannya, setelah tujuh tahun bersama. ada apa? apa kau tak lagi mencintainya? aku tahu, ada beberapa hal yang terjadi di antara kalian belakangan ini tersebab kehadiran seseorang yang 'lain'. tapi, apa harus begini akhir kisah kalian?   aku sebagai seseorang yang juga mencintainya, sebenarnya jauh lebih tidak paham tentang akar masalah ini. aku hanya orang baru, sementara kalian sudah terlalu lama bersama. dan aku yakin sebesar apapun aku mencintainya, rasamu padanya pasti jauh lebih besar dan lebih dalam. namun keputusanmu ini, masih terlampau jauh dari akalku.  tentang rasa itu pun, aku tidak bisa pungkiri. selama empat tahun terakhir, setiap hari kudapati diriku semakin mencintainya. maka akan menjadi lebih sulit dibayangkan, seberapa dalam rasa yang kau miliki terhadapnya? di waktu yang dulu kau pernah berkata, 'orang yang cinta akan menjaga'. aku pun bertanya-tanya, beginikah bentuk penjagaa

Mereka yang Menolak

Jelang 1 April, semakin banyak manusia yang bermonolog di jalan-jalan kota. Berpeluh keringat dan asap timbal menempel di kulit, mereka menyuarakan tuntutan. Walau mereka tak sepenuhnya yakin, tapi mereka hanya ingin didengar. Oleh orang lalu-lalang yang sibuk mengomel dari atas kendaraan mereka. Oleh media yang diharapkan menyajikan realita bahwa mereka akan semakin menderita. Oleh jutaan penduduk negeri ini yang berusaha mereka wakili aspirasinya lewat aksi demonstrasi. Terkhusus oleh Tuan Bangsa yang tengah menutup mata telinga akan fakta tentang rakyat yang semakin sengsara tiap harinya. Kepada kalian, tolong dengar suara mereka! (foto: CLk7)

Puisi untuk Azalea

Azalea, jika aku datang padamu hanya sebagai bait-bait kata dalam surat yang gelisah dan membosankan, yang membuatmu terpaksa harus mengenang lagi masa lalu cinta kita yang indah, dan kepergianku yang menyisakan lubang nyeri di hatimu, maafkan aku- sebab sejauh itulah keberanianku. Tak perlu kau mengubah apapun lagi tentang perasaanmu. Biarlah semuanya berjalan, tanpa rekayasa. Di depan, kita akan dialirkan oleh serangkaian peristiwa kebetulan. Maafkan aku yang telah menyalakan kembali cahaya lampau, hingga laron-laron menyebalkan datang mengusik ketenanganmu. Aku hanya ingin bercerita, Azalea, seperti biasa. Melunasi hutangku pada waktu, mengubah senja menjadi lebih lapang. Azalea, jika aku datang padamu sebagai angin, menceritakan perjalanan panjang mengarungi musim, aku hanyalah angin yang datang dan akan kembali pergi. Seperti gerimis yang sebentar, menyapamu dari jendela kaca, bercerita tentang labirin kenangan, lalu aku akan kembali menghapus jejak pulang, menyamarka

Seribu Malam untuk Muhammad

“Apakah yang lebih besar daripada iman?”  kata sosok Muhammad dalam mimpiku. Ia tersenyum menatapku, tetapi entah bagaimana aku tahu sesungguhnya ia sedang agak bersedih. “Aku tak tahu,” kataku. Tenggorokanku terasa sangat kering. Terik matahari menyengat—aku berada di sebuah tempat yang kering dan tandus. Bukan padang pasir, tapi sebuah tempat yang belum pernah kulihat dan kuketahui sebelumnya. Tiba-tiba, aku ingin melihat sosok itu… dan ia tersenyum tulus ke arahku. Aku melihat seorang lelaki dengan wajah yang agung dan bercahaya. Ini semacam cahaya aneh yang justru tak membuatku merasa silau—tapi teduh. Kulitnya bersih, badannya tidak kurus juga tidak gemuk, wajahnya tampan, bola matanya hitam jernih, bulu matanya lentik, alis matanya panjang bertautan. Sekali lagi ia tersenyum. Senyum yang sanggup membuatku melupakan rasa haus dan panas yang membakar kulitku.  “Apakah yang lebih utama dan lebih penting daripada iman?”  katanya seperti mengulang pertanyaan pertam

Dari Mata

kita sama tahu semua kisah ini bisa ada karena pada hari yang lalu, kita pernah dengan sengaja mempertemukan masing mata kita #mulai sekarang, jangan tatap saya seperti itu lagi

Egg's Expression

ternyata bukan cuma manusia yang rasis, telur juga. nape lo liat-liat? eh item, ngapain lo disini? aduh maap, kayanya gue salah tempat  ngeliat ekspresi mereka, berasa empati banget T.T hueeekk ... >,< hidup gue gak lama lagi.. maap, kami gak bisa berbuat apa2 :(