Rei… Aku tahu bagaimana perasaanmu sekarang. Pasti sakit, ketika harus mengakhiri sesuatu yang belum pernah dimulai sama sekali. Kira-kira begitu juga yang kurasakan saat ini,walau mungkin tak sedalam dirimu. Ini tentang sepotong hati yang pernah (akan) kutitipkan padamu dan baru saja kau kembalikan sejam yang lalu. Ya, akhirnya kau memutuskan untuk mengembalikannya segera, sebelum sepotong hati itu tergores atau retak lalu patah. Awalnya, aku agak bingung dengan sikapmu itu. Ada apa sebenarnya? Apa salahnya menitipkan sesuatu pada orang yang kita percaya? Lalu, kau pun menjawabnya dengan sangat bijaksana. Karena kau menyayangiku, katamu. Untuk itu kuucapkan terima kasih padamu, Rei. Seandainya saja sepotong hati itu jadi kutitipkan padamu, mungkin aku akan sangat kecewa ketika suatu hari kau mengembalikannya tak utuh lagi atau bahkan mungkin menghempaskannya hingga hancur berkeping-keping. Lalu orang-orang yang melihatnya hanya m...
karena diri kita adalah kumpulan episode, maka rekam tiap episode hidupmu dalam tulisan