Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

Pada Suatu Pagi Hari

Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis  sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu Ia ingin pagi itu hujan rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja  sambil menangis  dan tak ada orang bertanya kenapa Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk  memecahkan cermin  membakar tempat tidur Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri  dalam hujan rintik-rintik  di lorong sepi  pada suatu pagi *sapardi djoko damono  (1973)  

Mati

menjelang dzuhur tadi, seperti biasa aku nongkrong di al-hamas.sekedar melepas kejengkelan karena hari ini tidak ada dosen yang mengajar. dengar-dengar mereka sedang ke gowa mengikuti acara peletakan batu pertama kampus baru teknik. huff... maka akupun duduk menyudut di ruangan itu, meregangkan badan yang entah kenapa terasa sakit sejak semalam.ku perhatikan sekeliling, ada yang sedang mendiskusikan sesuatu. aku tak berminat untuk bergabung. dan pada akhirnya aku tetap duduk di sudut al-hamas,merapat ke dinding hijaunya. aku diam... aku menutup mata... dan melintaslah bayangan itu! ya, bayangan tubuhku yang terbujur kaku melintas seketika. ya Allah...aku takut! tentunya bukan takut mati, karena itu adalah kepastian tapi aku takut dengan bekal yang belum seberapa ini allahumma inna nas'aluka taubatan qablal maut, rahmatan 'indalmaut, wa maghfiratan ba'dal maut allahumma hawwin 'alaina fii sakaratil maut allahumma amiin.......... *** 27 ap

I'm Not Yet an Engineer

wuaah...tidak terasa kalau saya sudah berstatus mahasiswa teknik selama 5,5 tahun! waktu yang lama, tapi masih masuk kategori standar bagi seorang ' antek ' (anak teknik). hehhe..sekali lagi, ini bukan pembelaan tapi kenyataan. buktinya, cuma beberapa teman saja yang bisa selesai 'cepat'. tapi sudahlah, mungkin salahku juga. kurang bagus dalam me- manage waktu, sehingga masa kuliah jadi keteteran gini. pada kenyataannya, bukannya saya yang mau lama selesai. menurutku, waktu kuliah terlalu sia-sia kalau hanya dihabiskan dengan mengerjakan tugas dan belajar. makanya, sambil kuliah, kita juga belajar hal lain. seperti saya, yang mencoba masuk di komunitas orang banyak. manfaatnya banyak, paling tidak kita bisa belajar memahami karakter orang yang berbeda-beda. hal seperti ini yang tidak akan kita dapatkan kalau hanya berkutat dengan diktat kuliah, tugas yang berlembar-lembar dan layar komputer selama kita kuliah. tapi sekali lagi, ini cuma dari sudut pandangku.

One Stop Journey! (Kawah Putih - Situ Patengan)

Juli lalu, saya berkesempatan mengunjungi kota Bandung. Agak lama saya disana, hampir sebulan. Dan agar kesempatan ini tak sia-sia, saya mengajak kedua sepupu saya (yang tinggal disana) untuk pergi ke Kawah Putih, tempat yang sejak lama ingin saya kunjungi. Maka kami sepakat, lusa kami berangkat. Tak ada satupun dari kami yang mengetahui lokasi tersebut, karena kedua sepupu saya ini juga belum pernah kesana sebelumnya. Karena tekad kami sudah bulat, maka kami mulai mencari informasi tentangnya. Sepupu saya mulai bertanya kepada temannya yang pernah ke sana. Saya sendiri, dengan sengaja men-download peta kota Bandung dan sekitarnya. Dari informasi yang kami dapat, akhirnya kami mengetahui bahwa Kawah Putih terletak di daerah Bandung Selatan. Wah, akan menjadi perjalanan yang panjang, pikirku. Mengingat kami tinggal di daerah Bandung Utara. Maka keesokan harinya, kami berangkat pagi-pagi sekali. Jam 7, kami sudah ada di depan jalan menunggu bis Damri menuju Terminal Leuwi Pan

Jilbab Traveler

Saya menyukai perjalanan, apapun dan kemanapun itu. Dalam setiap jejak yang saya buat, dalam setiap ucapan yang terlontar, dalam setiap perilaku, selalu ada cerita di baliknya. Bahagia, duka, haru dan iba selalu saja ada hal baru yang membersamai setiap perjalanan itu. Saat di mobil, saat di motor, di pesawat terbang, di kapal bahkan saat berjalan kaki. Pada setiap lintasan barisan awan, susuran aspal atau di jalan berbatu sekalipun, saya selalu tetap menyukai perjalanan atau minimal berusaha untuk menyukainya. Ah..perjalanan selalu saja indah dirasa. Walau terkadang sangat melelahkan dan membutuhkan banyak pengorbanan, mulai dari waktu, pikiran, tenaga sampai  dana. Tidak masalah, karena semuanya akan terbayar lunas ketika segalanya terlewati dan berakhir. Alhamdulillah, karena Allah mengizinkan saya untuk melakukan perjalanan antar pulau sejak kecil. Mulai dari kota kelahiran Ambon, lalu menghabiskan masa kecil di Bandung dan Jakarta, sampai akhirnya ditakdirkan merant

Why MOTHER is So Special

when i came home in the rain, brother asked, "why you didn't take an umbrella?" sister advised, "why you didn't wait until the rain stopped?" father angrily warned only after getting cold, i will realize but MUM, while drying my hair said, "stupid rain! couldn't it wait until my child came home?!" yeah, that's MOTHER *** untuk MAMA nomor 1 SEDUNIA SELAMAT HARI IBU everyday is YOUR day love you, forever and always ....

A Letter From Mom and Dad

my child, when i get old, i hope you understand and have patience with me in case i break a plate, or spill soup on the table because im loosing my eye sight, i hope you don't yell at me older people are sensitive, always having selfpity when you yell when my hearing gets worse and ican't hear what you're saying, i hope you don't call me "deaf!" please repeat what you said or write it down i'm sorry my child, i'm getting older when my knees get weaker,i hope you have the patience to help me get up like how i used to help you while you were little, learning how to walk please bear with me when i keep repeating my self, like a broken record, i hope you just keep listening to me please don't make fun of me, or get sick of listening to me do you remember when you were little and you wanted a baloon? you repeated yourself over and over until you got what you wanted please also pardon my smell, i smell like an old person please d

Samiri dan Patung Anak Lembu

Dalam Alquran, diceritakan bahwa setelah Nabi Musa AS bersama umatnya (Bani Israil) keluar dari Mesir dengan menyeberangi Laut Merah dari kejaran Firaun, Nabi Musa kemudian pergi ke sebuah bukit untuk bertemu dengan Allah SWT. Umatnya yang ditinggalkan bersama dengan Nabi Harun AS lantas merasa kepergian Musa terlalu lama. Karena itu, mereka kemudian meminta Nabi Harun AS untuk membuat sesuatu sebagai sesembahan mereka. Nabi Harun AS menolak permintaan Bani Israil ini. Namun, Nabi Harun tak kuasa melawan desakan kaumnya yang terus memaksakan diri untuk membuat sebuah patung sebagai sesembahan. Hingga akhirnya, melalui sebuah pengkhianatan salah seorang pengikutnya, yaitu Samiri, Bani Israil berhasil membuat sebuah patung berupa anak lembu (sapi). Patung anak lembu itu terbuat dari emas. Ketika keluar dari Mesir, banyak kaum Bani Israil yang membawa perhiasan mereka. Perhiasan-perhiasan itu kemudian dibakar hingga meleleh, lalu oleh Samiri dibuat patung ana