Langsung ke konten utama

Postingan

Bila sampai waktunya, aku ingin tak ada nestapa. Sementara aku akan menangisi perpisahan, tanpa airmata duka, tanpa isak lara. Bila sampai waktunya, aku akan telah kuat melepas pergimu, duhai Lelakiku.
Postingan terbaru
photo by CLk7  Asa yang pernah kita terbangkan ke langit takdir, selalu mendamba jawaban. Beberapa turun kembali dalam salinan rupa hujan teduh yang merintik mesra, beberapa mewujud gemuruh yang membadai.  Begitulah, apa-apa yang kuharapkan tak melulu aku dapatkan. Barangkali termasuk juga kamu. 

#DIYproject: Replica of D90

Beberapa hari lalu, saya iseng googling tentang kamera kertas. Ceritanya lagi pengen bikin #DIYproject gitu. Lalu terdamparlah saya di  sini . Keren! Jadi pengen bikin juga. Keesokan paginya, saya mulai sibuk nyari kardus bekas yang agak tebal. Alhamdulillah, dikasih gratis sama penjaga toko di depan kompleks. Kamera yang saya mau coba bikin replikanya adalah Nikon D90 punya teman. Bimsalabim jadi apa, prok prok prok! Alat yang dipakai untuk project ini sih standar aja: gunting, lem dan cutter. Selain itu, juga harus punya stok kesabaran dan ketelitian yang lebih, karena ada beberapa bagian yang lumayan bikin "mikir". Dan setelah mendekam dalam kamar sambil menahan lapar, akhirnya jadi juga deh. Voila! ~ Bunch of thanks, to you and Fath :)

Lapak Baca Semesta

Gimana ceritanya? Dipelopori oleh enam makhluk perempuan yang doyan baca, ditambah susah banget nyari komunitas baca di Ambon, maka muncullah ide untuk membuat Lapak Baca Semesta ini. Tapi tentu saja gak serta-merta langsung "criiing...jadi!". Kalo gak salah, sekira 2 bulan lah untuk mempersiapkan ini-itunya. Tujuannya apa? Supaya bisa menumbuhkan minat baca yang mulai hilang di kalangan anak mu. Soalnya kami lihat, minat baca di kalangan anak muda masih kurang banget. Lagian di lapak ini kita bakal baca bareng, jadi terkondisikan deh. Trus bukunya dari mana? Buku-buku di lapak ini berasal dari koleksi pribadi kami sendiri. Kebanyakan novel dan fiksi sih. Tapi ada juga buku motivasi, walaupun gak banyak. Kami juga gak menutup diri kalau misalnya ada yang mau menyumbangkan buku-bukunya untuk lapak ini. Kegiatannya kapan? Dimana? Untuk sementara, Lapak Baca Semesta cuma sekali sebulan dulu, dengan durasi sekitar 2 jam. Tempatnya di Pattimura Park. B

Kontemplasi

Duduk, dengar, rasakan! (clk7 di Bawakaraeng) Lima hari lalu, dalam pengajian pekanan, guru ngaji saya menegaskan bahwa: "Hakikat sebuah ujian adalah sabar dan syukur. Hanya dua hal itu. Dan Allah akan menguji hambaNya selalu pada titik terlemahnya. Jika kita belum melulusinya, maka Allah akan menguji lagi, lagi, lagi, sampai kita lulus!" Tujuh hari sebelumnya, beliau bercerita tentang kisah Thalut dan ketaatan pengikutnya seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 249: "Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata, 'Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku.' Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka." Tepat sepekan sebelumnya. "Gak semua yang kita sukai itu baik untuk kita. Pun sebaliknya. Allah lebih tahu, dan kita s

Espérame

photo by CLk7 Teruntuk Sora, Kita memang tidak pernah tahu konspirasi semesta macam apa lagi yang sedang menanti kita di depan. Serupa kebutaanku bahwa hubungan kita akan seperti ini sejak kali pertama aku menjatuhkan pandangku untukmu. Satu dekade, dan banyak hal telah berubah. Musim berganti rupa dalam salinan yang baru, sedangkan aku masihlah lelaki pemalu yang selalu gemetar ketika harus berdiri di dekatmu. Apalagi jika harus menguraikan perasaanku padamu. Ah, aku seperti tak punya kuasa untuk itu. Tapi aku ingin jujur, dan kau boleh tertawa mendengarnya. Aku selalu menanti kapan kita akan bertemu lagi, atau sekadar menunggu pesan singkat darimu walau hanya berisi sebuah sapaan "Selamat pagi, Rei!" Hal-hal remeh, namun membuatku candu. Silakan sebut aku gombal atau apalah, namun  perasaan ini, entah sampai kapan aku akan kuat membendungnya. Kau semisal hujan yang terus merintik, sementara aku mulai rapuh kau hujam berkali-kali. Sekarang masih ba

Jangan Gugur

Pagi terakhir di bulan kesepuluh. Bagaimana hari-harimu, Mathar? Ah, bulan yang melelahkan ya. Mari duduk sini, akan kukisahkan padamu sebuah cerita. ** Adalah Syaikh Abdullah Azzam -seorang ulama dan mujahid- pernah mengajarkan simulasi yang menghentak kesadaran murid-muridnya tentang arti mastatho'tum ,  yaitu berusaha sekuat tenaga sampai titik maksimalnya. Demi hal tersebut, beliau kemudian mengajak murid-muridnya untuk berlari mengelilingi lapangan. Mulailah Syaikh berlari diikuti murid-muridnya. Satu putaran, dua putaran, tiga putaran, semuanya masih bertahan. Putaran-putaran berikutnya beberapa mulai menyerah, meminta izin untuk istirahat. Namun Syaikh terus berlari, meski beliau pun merasakan lelah mendera tubuhnya. Setelah cukup lama, semua murid menyerah. Tidak ada lagi yang berlari, kecuali Syaikh. Ya, beliau terus berlari dalam kepayahan, hingga tiba-tiba beliau jatuh tersungkur dan pingsan. Murid-muridnya menggotong dan berusaha menyadarkan beliau. Setel