Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Idenburg dan Kawanannya

Gramedia, 8 Desember 2011 Hai Rei, apa kabarmu?  Kau tahu, aku baru saja membaca buku yang penuh gambar dan aku yakin kau pasti akan menyukainya.  Pernah dengar tentang Mahitala, Idenburg, Fairy Tale dan kawanannya? Ya Tuhan, kau takkan percaya. Air mataku hampir saja menetes diatas lembaran buku itu!  Aku melihat mereka, Rei. Tapi sayang, aku hanya bisa mencoba merasakan kebersamaan dengan mereka lewat sentuhan tanganku pada lembar bergambar itu.  Lalu tiba-tiba muncul rasa rinduku yang teramat sangat pada mereka. Perasaan membuncah, tak terbendung. Ya, aku merindukan mereka!  Entah kapan, tapi suatu saat aku yakin akan bisa menemui mereka. Aku tak sabar menunggu waktu itu, Rei. Oh ya, tentu saja aku akan mengenalkanmu pada mereka. Jangan kuatir. Nanti aku akan menunjukkan foto mereka padamu.  Sudah ya, aku sedang di toko buku sekarang. Ingin melihat gambar mereka lagi.

Bertemu Perpisahan

(gambar dari  sini ) hidup ini (memang) tentang pertemuan dan perpisahan. maka suatu kali tak perlu lagi ada tanya,mengapa harus berpisah. karena semua sudah jelas, berpisah hanya konsekuensi dari sebuah pertemuan.  pun ketika pada akhirnya kau dan aku harus berpisah,hal itu sudah bisa diramalkan sejak kali pertama mata kita bertemu dan tangan kita berjabat.maka anggap saja pertemuan kita ibarat irisan antara himpunan hidupku dan hidupmu. yang berarti kau dan aku akan memiliki sebagian kenangan yang sama dalam hidup kita. menarik bukan?  lalu tentang perpisahan esok hari, kau tak perlu kuatir. hal itu tentunya tak akan menjadi sesuatu yang kusesali. karena mengenalmu adalah salah satu episode terbaik dalam kisah hidupku. #untukmu, L

Sora! Sora! Sora!

Aku sakit! Tidakkah kau rasakan deritaku, Sora? Tolong, jangan buat aku merana seperti ini. Kau tahu, dirimu sungguh sulit kuraih. Terlalu tinggi, seperti langit itu, seperti namamu. Hanya Tuhan yang mengerti, sekeras apa usahaku untuk menggapaimu. Namun lagi-lagi aku harus puas hanya dengan menjadi pengejar ujung-ujung langit. Tak apa. Setidaknya, itu sudah bisa membuatku merasa dekat denganmu, Sora. Ah sudahlah, cukup jawab saja pertanyaanku. Tak pernahkah kau merindukanku walau sedikit? Aku? Sangat! -Rei-

Sepotong Hati untuk Rei

 Rei… Aku tahu bagaimana perasaanmu sekarang. Pasti sakit, ketika harus mengakhiri sesuatu yang belum pernah dimulai sama sekali. Kira-kira begitu juga yang kurasakan saat ini,walau mungkin tak sedalam dirimu. Ini tentang sepotong hati yang pernah (akan) kutitipkan padamu dan baru saja kau kembalikan sejam yang lalu. Ya, akhirnya kau memutuskan untuk mengembalikannya segera, sebelum sepotong hati itu tergores atau retak lalu patah. Awalnya, aku agak bingung dengan sikapmu itu. Ada apa sebenarnya? Apa salahnya menitipkan sesuatu pada orang yang kita percaya? Lalu, kau pun menjawabnya dengan sangat bijaksana. Karena kau menyayangiku, katamu. Untuk itu kuucapkan terima kasih padamu, Rei.  Seandainya saja sepotong hati itu jadi kutitipkan padamu, mungkin aku akan sangat kecewa ketika suatu hari kau mengembalikannya tak utuh lagi atau bahkan mungkin menghempaskannya hingga hancur berkeping-keping. Lalu orang-orang yang melihatnya hanya menatap ib

Malam

 mari kita bicara tentang malam, juga sertakan kedamaian dalam cerita kita tentang kelam, pekat dan senyap, yang menyeruak masuk, memenuhi ruang hati kita yang penuh sesak, sesak oleh lara dan asa yang mungkin tak sesuai cita, dan mulai sirna... masuk menghimpit rongga dada, lalu mengisi tiap porinya dengan CINTA ya! ini tentang malam yang kita cintai bersama saat kita kembali ke pangkuan bintang, meluapkan semua rasa kita disini, tempat kita bertemu untuk pertama kalinya -teruntuk sahabat malamku-

Mahameru

Yang mencintai udara jernih Yang mencintai terbang burung-burung Yang mencintai keleluasaan & kebebasan Yang mencintai bumi Mereka mendaki ke puncak gunung-gunung Mereka tengadah & berkata, kesanalah Soe Hok Gie & Idhan Lubis pergi Kembali ke pangkuan bintang-bintang Sementara bunga-bunga negeri ini tersebar sekali lagi Sementara saputangan menahan tangis Sementara desember menabur gerimis 24 Desember 1969 Saneto Yuliman

Latimojong, Another Hike Story

11 September 2011 Petualangan baru dimulai. Target kali ini adalah puncak tertinggi di dataran Sulawesi. Puncak Rantemario di pegunungan Latimojong yang memiliki ketinggian 3478 mdpl. Bukan hal gampang, terutama buat saya yang sudah lama alpa dari latihan fisik. Tapi pada kenyataannya, pagi itu saya nekat tetap berangkat. Berjumlah 7 orang, kami bersesakan dengan tas carrier selama 8 jam dalam mobil yang mengantar kami menuju Enrekang. Dua orang lainnya berangkat sehari sebelumnya. kiri-kanan: nunung, hera, ria, saya, pak nas, kak ishak, parman Sore hari, kami tiba dengan selamat di rumah salah satu tim (Mori) di Desa Kalimbua setelah disuguhi pemandangan indah kabupaten Enrekang. Sejuk dan damai, suasana yang jarang didapati di kota besar seperti Makassar. Sudah diputuskan, malam ini kami akan menginap dan baru akan memulai perjalanan esok pagi. 12 September 2011 dari Gura menuju Karangan Anggo

Setengah Sabar, Setengah Syukur

“Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin. Sungguh seluruh perkaranya adalah kebaikan baginya. Yang demikian itu tidaklah dimiliki oleh seorang pun kecuali seorang mukmin. Jika mendapatkan kelapangan ia bersyukur, maka yang demikian itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kemudaratan/kesusahan ia bersabar, maka yang demikian itu baik baginya .” (HR. Muslim no. 7425) Well, harusnya beginilah sikap seorang mukmin dalam menjalani kehidupannya. Bersyukur ketika lapang, bersabar ketika sempit. Bersyukur kala suka, bersabar kala duka. Bersyukur saat diberi nikmat, bersabar saat ditimpa mudharat. Melakukan keduanya, sama-sama gak ada ruginya. Coz masing-masing punya ganjaran yang berbeda. Kalau bersyukur, kenikmatan kita bakalan ditambah. Sementara kalau kita bersabar, itu bisa menjadi penghapus kesalahan-kesalahan kita. Subhanallah yah…. ^_^

Sahabat, Saudara dan Kawan

ada seorang sahabat. pribadi yang sangat baik, peduli terhadap kondisi di sekitarnya, dan berjiwa penolong. seperti abu bakr, dia paham betul arti sebuah persahabatan. hingga dia akan melakukan apapun untuk menjaganya, meski harus mengorbankan diri sendiri. lalu pada suatu ketika kami pernah berpikir, siapa perempuan beruntung yang akan bersanding dengan sahabat kami ini? ada seorang saudara. dia sosok yang mencintai alam dan menyayangi keluarga. sikap pemalunya mengingatkan kami pada 'utsman bin 'affan. satu lagi, dia mengerti bagaimana menghargai wanita. hingga suatu ketika kami bertanya dalam hati, wanita seperti apa yang telah Allah siapkan untuk saudara kami ini? ada seorang kawan. darinya kami belajar bagaimana seharusnya menjaga diri dan hati. walau agak tertutup dan sering berselisih paham, kami yakin bahwa kawan kami ini hanya menginginkan yang terbaik bagi kami. terkadang, sikap tegasnya seperti sahabat 'umar bin khattab. kemudian suatu saat kami pernah be

Dalam Diamku

hari ini, tepat satu minggu. ketika kau mengeluhkan kesedihan dan perasaanmu padaku. ketika pada kenyataannya aku pun bersedih, atas apa yang terjadi padamu, juga padaku. tapi ini, sudah satu minggu berlalu. kelabu yang menggantung di langit pikiranmu, masih adakah kawan?  aku merindukan saat-saat kebersamaan kita. kala kita duduk satu meja, mendengar ceritamu atau sekedar bertemu pandang saja. dengan begitu, masing-masing diri kita sudah cukup lega, walau tak ada satu kata pun yang keluar lewat lisan kita. kau tahu, aku selalu mengerti bahasa tatapanmu. saat suatu malam kau mengajakku ke pinggir pantai, lalu berkisah tentang hari yang kau lalui. seperti biasanya, aku lebih suka mendengar. sama seperti butiran pasir yang kita duduki, angin malam yang menemani, juga bintang yang menatap kita. dan kau tahu, walau gelap aku masih bisa melihat jelas gurat bahagia di wajahmu saat itu. atau ketika kita berada di ketinggian dan alam ini terlalu mempesonamu, kau masih sempat

Lantern Festival

kalian pernah nonton film 'Tangled'? pasti tahu kan adegan pas Rapunzel sama Flynn lagi diatas perahu di tengah danau, sementara orang-orang di istana lagi melepaskan ribuan lentera cantik ke atas langit dengan harapan si Putri Rapunzel kembali ke istana. hwaa, sumpah...that's the best scene EVER!! kereen banget >.< pertamanya, gw kira acara 'lepas lentera' kayak gitu cuma ada di kartun doang. ternyata eh ternyata, di dunia nyata ini emang beneran ada lho. bahkan dijadiin festival! *terpukau* ya, namanya Lantern Festival atau yang biasa disebut Festival Lentera. festival ini merupakan acara menerbangkan lentera ke atas langit dengan tujuan mengharapkan hal-hal baik yang akan terjadi dalam hidup. festival kayak gini digelar di berbagai negara, seperti Cina, Taiwan, Inggris, Thailand, bahkan Indonesia. cuma bentuk kegiatannya aja yang agak beda. kalau di Cina atau Taiwan, festival ini digelar pada hari ke-15 bulan pertama dalam kalender Tiongk

Gak semua yang lo denger itu bener

gambar dapet dari sini chatroom #1 "jangki cemberut pagi2, nanti kurangki manista'." chatroom #2 "seringta' begadang. kasi resep dulu buat kk." chatroom #3 "kalau sendirian, nanti saya temaniki bicara." nb: dibaca dengan dialek Makassar *** ketiga kalimat itu keluar dari mulut orang yang berbeda. yah, mereka memang tidak bicara langsung, tapi itulah yang mereka tuliskan di chatscreen. dan saya rasa itu merupakan ungkapan dari apa yang sebenarnya ingin mereka katakan. mereka, para lelaki itu. hmm...bukannya saya GR alias gede rasa karena dibilang manis, atau dianggap adik, atau juga ada orang yang berbaik hati akan menemani saya bicara dalam sebuah perjalanan yang masih kami rencanakan. sungguh, bukan karena maksud itu saya menulis postingan kali ini. tapi postingan ini memang untuk kita, perempuan. oke, kalian mungkin pernah mendapati hal serupa atau bahkan lebih dari itu. tap

Writing is AMAZING!

Bayangkan kalau tradisi menulis nggak pernah ada, kalau tradisi merekam peristiwa, gagasan dan perasaan nggak pernah ada, a pa kita bakal mengenal siapa nenek moyang kita? Bayangkan kalau Anda tidak menulis, tak berusaha merekam gagasan dan pikiran-pikiran Anda, apa cucumu nanti akan mengenal siapa kamu? Seandainya kakek saya, semasa hidupnya menulis sesuatu, mungkin sekarang saya mengenal siapa dia. Tetapi itu tak pernah terjadi. Tak selembar pun tulisan yang diwariskan kakek pada saya. Saya tak pernah tahu isi kepala kakek, selain bahwa dia adalah seorang lelaki tua leluhur saya. Maka jangan salahkan saya, jika saya lebih mengenal Karl Marx, Jostein Gaarder atau Pramoedya Ananta Toer, yang bukan siapa-siapa saya, daripada kakek saya sendiri. "Dendam" itulah menjadi energi besar yang mendorong saya untuk terus menulis. Saya tak mau dilupakan sejarah. Saya mau jadi orang yang berkesadaran sejarah. Maka saya memutuskan untuk menulis. Agar

Scrapbook #2

postingan kali ini, tentang scrapbook lagi. buat yang belum tau apa itu scrapbook, bisa baca postingan saya sebelumnya ' my scrapbook '. dibawah ini adalah beberapa scrapbook yang saya buat selama ini. rata-rata saya bikin tengah malam pas insomnia saya lagi kumat. hehe... aneh sih tapi seneng aja. setidaknya, saya menghasilkan 'sesuatu' kan ?! ^_^ ini semuanyaaaa..... suka banget sama temanya, autumn! ^^ hijau-coklat, perpaduan yang sweet japan style susah bikin tulisan ひかり-nya ..minimize..

Purezento

here it is..my birthday present: kerudung biru dari arez , ' writing is amazing '-nya Fahd Djibran itu dari kak sidratulmuntaha , kalo ' ranah 3 warna '-nya A. Fuadi, itu dari nitemare ,  last but not least, ' Muhammad, Para Pengeja Hujan '-nya Tasaro, itu dari  abang rizal . --bunch thanks for you all--

Soul Sister

Tlg marahi sy Knp dirimu? Sy nakal, tdk bisa dibilangin Mmg si blkgan in tlihat spti it. Tw tdk, blkgan in dkat dgnmu aneh rasanya. Bkn yg biasa kukenali. Kdg sy miqr sndiri ap yg sbnrx tjadi smp sering terasa resah kl mengingatmu. Ato mgkn sy yg lg lemah, sy tdk tw. Tdk ad gunanya sy cr ksalahan drmu, bs jd sy lbh buruk dr yg tlihat. Apapun yg tjadi, cm 1 yg tdk bs berubah. Aku tp syg kamu. Mgkn slh satu caraNya menegurku, lwt dirimu. Entah krn sy pux salah pdmu ato krn ad sswt yg tjadi pdmu, sy srg khwtir kl ingt km..jdx susah fokus n sering mnerawang sndiri. Apaku yg beda? Scr spesifik, sy tdk tw jg ap yg beda. Mgkn cm rsx yg beda. Ato ap sy tdk tw pasti..apkh kw yg sdg longgar ato sy yg sdg turun? apkh kw yg lg senang menikmati sswt ato sy yg sdg tsibukkn dgn sswt yg tdk jls? ato kw sdg bahagia sedang sy tdk bahagia? tmbh bingung sy,  bicarapun jd aneh..sbnrx ad ap dgnmu? Mgkn bnr. Sy sdg longgar, sy lg senang menikmati sswt, sy dg bahagia. Tp mgkn