Langsung ke konten utama

Ramadhan #2 : Menangkap Senyuman

Alhamdulillah...
Seperti Ramadhan sebelumnya, kemarin saya bareng teman-teman dari Blog of Friendship mengadakan acara ifthor jama'i. Bukan lagi dengan anak jalanan seperti tahun lalu, tetapi dengan anak panti asuhan, yang letaknya cukup jauh yaitu di daerah Sudiang.

Mengenai persiapan acara ini sebenarnya sudah direncanakan sejak awal Ramadhan. Melalui diskusi panjang di facebook, akhirnya kami menyepakati teknis pelaksanaan acara. Mulai dari konsep acara, dana, konsumsi sampai ke pengisi acara. Oiya, sebelumnya saya sempat pesimis mengenai jumlah Bloofers (sebutan untuk anggota Bloof) yang bisa berpartisipasi di acara ini, karena sekarang ini sudah mulai musim liburan dan rata-rata mereka sudah pulang ke kampung halaman masing-masing. Namun pada kenyataannya, tidak begitu saudara-saudara.

Siang itu, satu per satu kami datang ke panti asuhan. Sementara disana, sekitar 50 anak telah menanti kedatangan kami. Yap, agenda pertama diawali perkenalan Bloof dan anggotanya. Setelah itu, Emi berbagi ilmu tentang cara membuat kamera sendiri tanpa harus mengeluarkan uang berjuta-juta rupiah. Namanya kamera lubang jarum. Dilanjutkan oleh Atun yang mengenalkan adik-adik dengan dunia tulis menulis. Di sela-sela acara, ada juga hadiah yang dibagikan untuk mereka yang memiliki hasil karya terbaik. Kemudian diakhiri dengan ceramah singkat oleh ustadz dadakan Ilham, sampai menjelang waktu berbuka puasa.

Emi lagi menjelaskan cara membuat Kamera Lubang Jarum
Serius mendengarkan materi

Namanya Abdullah, menderita hydrocephalus. Harus pake tabung oxy kemana-mana :(

Shalat maghrib berjama'ah

Buka puasaaa... ^^

Uthy-Ulfa-Khaulah-Azizah-Amma

Azizah berpesan, "tingkatkan Blog of Friendship-nya, jangan ikut dampak negatif arus globalisasi"

Menangkap senyuman Ulfa dan Khaulah :)
Foto bareng (versi cowok)
Foto bareng (versi cewek)
Silaturahim ke panti asuhan kemarin, pastinya mengajarkan kita semua tentang banyak hal. Arti bersyukur, berbagi juga belajar peka terhadap orang-orang di sekitar. Hal-hal yang dianggap mudah dalam teori, namun teramat sulit dalam aplikasi.

Dan kebersamaan, tentu saja selalu membawa kebahagiaan pada masing diri kita. Yang mampu memaksa kita untuk tersenyum lebar, walau sesulit apapun kehidupan yang kita jalani. Yang membuat kita untuk terus memberi, karena memberi sejatinya adalah menambah bukan mengurangi.

Akhir kata, terima kasih buat teman-teman dan para donatur yang sudah mau ikut berbagi dalam kegiatan ini. Juga yang memberikan dukungan dan semangat lewat grup maupun sms. Semoga Allah memberkahi dan membalas kebaikan kalian dengan balasan yang lebih baik lagi. 

Terima kasih juga buat ketua panitia (Uchank), MC (Aisyah), pemateri (Emi dan Atun), yang komunikasi dengan pihak panti (Uthy dan Awa), yang sibuk mendata peserta (kak Pipi), yang sibuk mikir konsep acara (Arya), yang pergi beli hadiah (Epe), yang pesan makanan (Mirna dan kak Nunu), yang jadi penceramah dadakan (Ilham), yang motret-motret (Chaerul), yang oper-oper es buah (kak Arman, Fadhli dan Gafur), yang standby difoto (Amel dan Amma, haha...), Athifah, Wahyudin, Adi, dan tidak ketinggalan tamu jauh dari Kalimantan, Lathifah. Acara kemarin seru dengan kehadiran kalian.
***

:: tertanda, saya mewakili mereka
Bloofers Makassar

Komentar

  1. Subhanallah,... saya iri... saya iri... saya iri tidak dapat bersama kalian... saya iri karena belum dapat menangkap senyum mereka... saya iri karena belum bisa merasakan bagaimana berbagi dengan mereka... :(
    Namun... saya berdo'a Semoga apa yang kalian lakukan mendapatkan balasan terbaik sesuai dengan apa yang kalian niatkan... :)

    BalasHapus
  2. senangnya.. senyumnya tertangkap hap hap ;D

    BalasHapus
  3. Bloofers Makassar yg selalu hebat dengan ide-idenya..
    Semoga kegiatan2 seperti ini dapat Bloofers tingkatkan tidak hanya dalam Bulan Suci Romadhon saja.. :)

    BalasHapus
  4. Bloofers Makassar still exist yo...

    BalasHapus
  5. wah.. ukhti ukthi semua yang difoto... :D

    bloofer mataram mana ada.. T.T

    BalasHapus
  6. Photo saya yang lagi sibuk menjepret kirim ke chaerulanwar@outlook.com dong :) *ngarep .Seingat saya cuma ada beberapa.

    BalasHapus
  7. Hap Hap Hap Hap Tangkap Tangkap.. #menangkap senyum
    Sama dengan mas Andro. Hanya bisa melihatnya dari sini. Kalaupun mau menangkapnya, mungkin hanya senyuman maya di dunia maya. Ingin kutangkap senyum kalian di dunia nyata lalu kusimpan dalam album dengan judul "Lebih dari sekedar persahabatan".. #eh,loh.. :D

    BalasHapus
  8. meskipun sekarang syawal..
    namun semangat ramadhan masih terasa
    semoga kita bisa tetep istiqamah,
    menangkap senyum di seluruh bulan
    sehingga manfaat kian terasa, dan menjadi insan paling baik di hadapanNya

    BalasHapus
  9. subhanalloh, iri ngelihatnya. semoga bloofers jabodetabek bisa mengikuti jejak mulia makasar

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ornamen Matahari

Salah satu contoh Ornamen Matahari di Lapangan Merdeka, Ambon (photo by clk7) Bagi yang pernah berkunjung atau tinggal di Maluku, pasti akrab dengan gambar dan corak seperti gambar di atas. Ya, ornamen tersebut mulai banyak digunakan pada beberapa bangunan maupun produk lokal Maluku, dengan beragam corak dan bentuk. Namun masih banyak orang, bahkan orang Maluku sendiri, yang belum mengetahui makna dan nilai filosofis yang terkandung di balik ornamen tersebut. Ornamen Matahari, dilambangkan sebagai simbol matahari yang di dalamnya memiliki makna simbolis keyakinan, pola pikir, norma, adat istiadat, dan tata nilai masyarakat Maluku, khususnya suku Alifuru di Pulau Seram.  Di masa lalu, ornamen matahari digunakan untuk tanda dekorasi pada tubuh pada saat upacara kakehan (ritual pemanggilan arwah), sesuai dengan latar belakang, kebudayaan, adat-istiadat dan tata kehidupan alam lingkungan, masyarakat Patasiwa Alifuru. Salah satu bukti bahwa ornamen ini sudah dikenal cukup lama, da

Lantern Festival

kalian pernah nonton film 'Tangled'? pasti tahu kan adegan pas Rapunzel sama Flynn lagi diatas perahu di tengah danau, sementara orang-orang di istana lagi melepaskan ribuan lentera cantik ke atas langit dengan harapan si Putri Rapunzel kembali ke istana. hwaa, sumpah...that's the best scene EVER!! kereen banget >.< pertamanya, gw kira acara 'lepas lentera' kayak gitu cuma ada di kartun doang. ternyata eh ternyata, di dunia nyata ini emang beneran ada lho. bahkan dijadiin festival! *terpukau* ya, namanya Lantern Festival atau yang biasa disebut Festival Lentera. festival ini merupakan acara menerbangkan lentera ke atas langit dengan tujuan mengharapkan hal-hal baik yang akan terjadi dalam hidup. festival kayak gini digelar di berbagai negara, seperti Cina, Taiwan, Inggris, Thailand, bahkan Indonesia. cuma bentuk kegiatannya aja yang agak beda. kalau di Cina atau Taiwan, festival ini digelar pada hari ke-15 bulan pertama dalam kalender Tiongk

Menuju Perut Besar (Gunung Lompobattang)

"Tuhan tidak mempercepat kematian dengan mendaki gunung, dan tidak memperlambat kematian dengan tidak mendaki gunung, Tuhan akan bersama orang-orang yang pemberani" [terpahat di suatu tugu memoriam menuju puncak Lompobattang] *** suatu jum'at bertanggal tiga belas. cerita bermula dari sakau mendaki yang menjadi-jadi, kejutan dari tamu tak diundang, hingga menunggu yang sangat membosankan. waktu terus berdetak dan menjelang gulita segalanya mulai berbalik menyenangkan. konsolidasi antara langit, bintang dan dingin malam itu sukses. saya bahagia! ya, esok hari saya akan kembali mengejar ujung-ujung langit. menuju satu titik lewat pijak payah dan lelah. berdiri sejajar awan, melihat bintang lebih dekat, bebas menghirup dalam-dalam udara tanpa polusi. sensasi luar biasa yang hanya bisa dirasakan ketika menapaki pasak-pasak bumi. ***