Langsung ke konten utama

Cuma BLOOF yang Bisa Begini

Salam Bloofers!

Saya menulis ini sebagai pemenuhan kewajiban kepada para Bloofers Makassar yang sabtu kemarin (9 April) telah berhasil ngopi2 darat (eh, harusnya tuh nge-teh darat. Soalnya apapun makanannya, hampir semua minumnya Teh Botol Sos*o, hehhe…)

Sebenarnya saya bingung mau menceritakan apalagi, karena kronologis kejadiannya sudah diceritakan lengkap oleh Kak PipiAtunArman, EkaHalim dan lainnya di blog mereka masing-masing. Khusus untuk menanggapi postingan Kak Pipi dan Atun, baiklah pada akhirnya saya mengaku bahwa sayalah yang menjadi penyebab keterlambatan itu. Gomen ne! ~.~


Ringkas cerita,
Saya janjian ketemu dengan Atun dan Kak Pipi. Saya terlambat, mereka terus menelepon saya. Saya jemput mereka dengan mobil biru (angkot maksudnya, haha...) dan kami menuju Mall Panakukkang. Naik bemor (becak motor) bertiga dengan kecepatan tinggi, lalu bertemulah kami dengan Guest Star yang datang jauh-jauh dari Bandung. Membeli buku, kemudian naik taksi menuju TKP (Kampoeng Popsa).


Lalu episode baru dimulai,

Kami bersebelas, termasuk 1 orang guest star tadi yaitu kak Fatma, duduk meng'kotak' (atau mengotak sih?). Kenapa? Karena meja kami kotak, bukan lingkaran. Pesan makanan (semua dibayarin sama Mas Nitnot Ya Helmi), shalat ashar, perkenalan, makan sore, pembacaan Pidato Presiden Qefy alias Dia Rediana Putra (kalau mau baca lengkap, lihat blognya Fadhli), makan oleh-oleh, ngobrol-ngobrol, ketawa-ketawa, mengumpulkan buku terus diundi, dan tak lupa, foto-foto! maaf ya kalau urutannya ada yang gak sesuai, karena saya menganggap pertemuan kita kemarin itu sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan (halaaah, bilang aja pikun!hehhe…)


Dan,

Ini dia beberapa dokumentasi yang bisa dijadikan bukti kalau Bloofers Makassar memang 'benar adanya' mengadakan Kopdar sabtu kemarin. Supaya sahabat Bloof di Bandung, Jakarta, Jogja, Aceh, bahkan di Sudan dan Aljazair pun percaya kalau kami bersebelas ini benar-benar bertemu. Biar  sahabat Bloof yang belum pernah ngadain Kopdar pada ngiri sama kita semua, hahaha….

kami tamu VIP, jadi kenapami??

bilang kejuuuuu... (cheeese..!!)


Nah, sekarang coba cari perbedaan dari gambar dibawah ini!

Gambar 1






Gambar 2



Gambar 3




Gimana? Kalian udah nemu perbedaannya?? Hebat !!
Yang bisa nebak, jangan minta hadiah sama saya ya.
Coba tanya Pak Presiden Qefy, mungkin dia punya anggaran untuk sayembara ini,
hahaha ^o^

Komentar

  1. bloofers makasar berhasi membuatku ngiri T_T, tapi maupun dimakasar, bandung atau aceh dll, bloofers tetaplah bloofers group sederhana yang memiliki orang-orang hebat ^_^

    BalasHapus
  2. hehehheehehe..warga sudan jadi ngiri...wokeh nice post yun :)

    BalasHapus
  3. nice post...sayaaaaa,,,sukaaaaa,,,,tunggu jogjaaa... selanjutnyaaa...hehehe..^^

    BalasHapus
  4. hahahaa....gambarnya ada yang kembarrr.....wkwkkk... oh iya..sepertinya ada yang ngebayarin juga ... kayaknya teh patmah ...heheee...

    BalasHapus
  5. hahaha..kuisnya kereeeen... :D
    Luv u all coz Allah.. ^^

    BalasHapus
  6. saya pun menjadi iri dibuatnya, salam bersemangat....

    BalasHapus
  7. wah... saya kira tadi gambarnya kembar.. eh tahu tahunya ad bedanya toh...

    saya ketipu..

    wah, mantap idenya hehehe

    BalasHapus
  8. asik asik makasar..
    dahsyat eunk teh patmah, smpe terbang ke makasar buat kopdarnya bloof..:D
    sukses buat orang2 hebat di makasar.. ^_^

    BalasHapus
  9. yah...mas nit not jangan bawa" nama aku dunk....ha..ha..aku mah g ngebayarin sebanyak mas nitnot kok..he..he..
    tapi postingan ini bener" lucu..ha..ha...

    BalasHapus
  10. wah asyik... jadi pengen juga nih balik ke makassar cepat-cepat;..

    BalasHapus
  11. wah ,
    keren keren,
    kapan ne yang di surabaya, jadi ngiri sama yang lainnya..... :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ornamen Matahari

Salah satu contoh Ornamen Matahari di Lapangan Merdeka, Ambon (photo by clk7) Bagi yang pernah berkunjung atau tinggal di Maluku, pasti akrab dengan gambar dan corak seperti gambar di atas. Ya, ornamen tersebut mulai banyak digunakan pada beberapa bangunan maupun produk lokal Maluku, dengan beragam corak dan bentuk. Namun masih banyak orang, bahkan orang Maluku sendiri, yang belum mengetahui makna dan nilai filosofis yang terkandung di balik ornamen tersebut. Ornamen Matahari, dilambangkan sebagai simbol matahari yang di dalamnya memiliki makna simbolis keyakinan, pola pikir, norma, adat istiadat, dan tata nilai masyarakat Maluku, khususnya suku Alifuru di Pulau Seram.  Di masa lalu, ornamen matahari digunakan untuk tanda dekorasi pada tubuh pada saat upacara kakehan (ritual pemanggilan arwah), sesuai dengan latar belakang, kebudayaan, adat-istiadat dan tata kehidupan alam lingkungan, masyarakat Patasiwa Alifuru. Salah satu bukti bahwa ornamen ini sudah dikenal cukup lama, da

Lantern Festival

kalian pernah nonton film 'Tangled'? pasti tahu kan adegan pas Rapunzel sama Flynn lagi diatas perahu di tengah danau, sementara orang-orang di istana lagi melepaskan ribuan lentera cantik ke atas langit dengan harapan si Putri Rapunzel kembali ke istana. hwaa, sumpah...that's the best scene EVER!! kereen banget >.< pertamanya, gw kira acara 'lepas lentera' kayak gitu cuma ada di kartun doang. ternyata eh ternyata, di dunia nyata ini emang beneran ada lho. bahkan dijadiin festival! *terpukau* ya, namanya Lantern Festival atau yang biasa disebut Festival Lentera. festival ini merupakan acara menerbangkan lentera ke atas langit dengan tujuan mengharapkan hal-hal baik yang akan terjadi dalam hidup. festival kayak gini digelar di berbagai negara, seperti Cina, Taiwan, Inggris, Thailand, bahkan Indonesia. cuma bentuk kegiatannya aja yang agak beda. kalau di Cina atau Taiwan, festival ini digelar pada hari ke-15 bulan pertama dalam kalender Tiongk

Menuju Perut Besar (Gunung Lompobattang)

"Tuhan tidak mempercepat kematian dengan mendaki gunung, dan tidak memperlambat kematian dengan tidak mendaki gunung, Tuhan akan bersama orang-orang yang pemberani" [terpahat di suatu tugu memoriam menuju puncak Lompobattang] *** suatu jum'at bertanggal tiga belas. cerita bermula dari sakau mendaki yang menjadi-jadi, kejutan dari tamu tak diundang, hingga menunggu yang sangat membosankan. waktu terus berdetak dan menjelang gulita segalanya mulai berbalik menyenangkan. konsolidasi antara langit, bintang dan dingin malam itu sukses. saya bahagia! ya, esok hari saya akan kembali mengejar ujung-ujung langit. menuju satu titik lewat pijak payah dan lelah. berdiri sejajar awan, melihat bintang lebih dekat, bebas menghirup dalam-dalam udara tanpa polusi. sensasi luar biasa yang hanya bisa dirasakan ketika menapaki pasak-pasak bumi. ***