jumat hari ini, hampir sama dengan jumat sebelumnya
jika jumat lalu dia dipusingkan dengan 'tugas' yang belum selesai dibuat, maka hari ini pun sama. dia masih disana, berteman dengan rasa galau yang sama, dengan kegundahan yang sama, dengan ketakutan yang sama. Jelas saja, jelang batas akhir waktu dirasa semakin sempit, lalu dada menjadi sesak, menyeruak masuk. pandangan dirasa tak kuat lagi menatap, meminta rehat. dia menghela nafas panjang, berharap hari ini berakhir dan beban sedikit berkurang.
jika jumat lalu dia bekerja berkawan rintik hujan di luar jendela kamarnya, maka hari ini tak jauh beda. bulir-bulir air itu masih setia menemani sejak jumat lalu. padahal kemarin dia mengira hujan tak akan datang lagi hari ini. tapi nyatanya, hujan masih saja datang dan bersedia untuk dititipi rasa rindu.
jika jumat lalu nama dan bayangmu masih menghantui pikirannya, maka itu masih terjadi sampai hari ini. ya, dia memikirkanmu, mengharap kau ada di sampingnya, merindukan bau tubuhmu bahkan untuk sekedar melihat senyummu. dan sama seperti jumat lalu, kau berhasil menghipnotis dirinya lewat kata-kata manismu.
jika jumat lalu dia rela menerobos hujan untuk menemuimu, maka mungkin hari ini dia akan melakukannya kalau saja kau yang memintanya. pikirannya mulai tak waras, karena dirimu merajai alam bawah sadarnya. kadang pula dia meracau tak jelas, tapi bisa dipastikan kau yang menjadi penyebabnya. ya, semua ini gara-gara kau.
tidakkah kau sadar itu, wahai lelaki berbaju biru??
jika jumat lalu dia dipusingkan dengan 'tugas' yang belum selesai dibuat, maka hari ini pun sama. dia masih disana, berteman dengan rasa galau yang sama, dengan kegundahan yang sama, dengan ketakutan yang sama. Jelas saja, jelang batas akhir waktu dirasa semakin sempit, lalu dada menjadi sesak, menyeruak masuk. pandangan dirasa tak kuat lagi menatap, meminta rehat. dia menghela nafas panjang, berharap hari ini berakhir dan beban sedikit berkurang.
jika jumat lalu dia bekerja berkawan rintik hujan di luar jendela kamarnya, maka hari ini tak jauh beda. bulir-bulir air itu masih setia menemani sejak jumat lalu. padahal kemarin dia mengira hujan tak akan datang lagi hari ini. tapi nyatanya, hujan masih saja datang dan bersedia untuk dititipi rasa rindu.
jika jumat lalu nama dan bayangmu masih menghantui pikirannya, maka itu masih terjadi sampai hari ini. ya, dia memikirkanmu, mengharap kau ada di sampingnya, merindukan bau tubuhmu bahkan untuk sekedar melihat senyummu. dan sama seperti jumat lalu, kau berhasil menghipnotis dirinya lewat kata-kata manismu.
jika jumat lalu dia rela menerobos hujan untuk menemuimu, maka mungkin hari ini dia akan melakukannya kalau saja kau yang memintanya. pikirannya mulai tak waras, karena dirimu merajai alam bawah sadarnya. kadang pula dia meracau tak jelas, tapi bisa dipastikan kau yang menjadi penyebabnya. ya, semua ini gara-gara kau.
tidakkah kau sadar itu, wahai lelaki berbaju biru??
unik yah blog kamu, isinya juga menatik untuk di baca .. salam kenal yah .. kalau ada kesempatan jelajahi blogku juga yah ..
BalasHapuskeren, ukht ;)
BalasHapusAllahu Akbar !