Tuhan yang maha mengetahui rahasia waktu;
Kami tak pernah sanggup meraba hari esok--bahkan apa yang akan terjadi satu atau dua jam lagi, kami tak tahu. Waktu serupa misteri--rahasia yang selalu memesona. Kami tahu, kami tak dibekali pengetahuan tentang apapun yang misteri, kecuali sedikit--yang bahkan kepala kami terlalu kecil untuk menampung yang sedikit itu. Kami sering bertanya-tanya, apa yang akan terjadi besok? Kami tak tahu. Kami tak pernah benar-benar tahu. Sungguh. Kaulah yang maha berkuasa atas segala sesuatu. Kaulah yang maha mengetahui segala peristiwa, semua lipatan waktu. Kalau boleh kami meminta; izinkanlah esok memercikkan cahaya--yang sanggup menumbuhkan cinta di hati kami berdua, meski sedikit dari cahaya-Mu--bahkan bukankah seluruh semesta terlalu kecil untuk menampung yang sedikit itu?
Tuhan yang maha mengatur segala sesuatu;
Kami tak sanggup membaca peta waktumu, menduga miliaran kemungkinan dalam irama takdirmu. Bahkan menghapal peristiwa dari ratusan tanggal dalam kalender pun kami tak mampu. Milik-Mu-lah segala perhitungan, rahasia yang selalu mempesona. Kami tahu, kami tak diberi kuasa untuk memilih dan menentukan masa depan, kecuali memutuskan apa yang ingin kami perbuat hari ini--yang seringkali kami lakukan secara sembarangan dan keliru-keliru. Maka bimbinglah, percikkanlah cahaya-Mu pada mata kesadaran kami yang buta. Bentangkanlah jalan rahmat dan kasih bagi langkah-langkah yang akan kami pilih. Jadikanlah kami hamba yang bersyukur dan bersabar dalam menghadapi segala kemungkinan takdir-Mu. Kalau boleh kami meminta, tumbuhkanlah sayap di punggung kami berdua--lalu berilah kami kemampuan untuk terbang melampaui segala hal yang menyulitkan, segala hal yang memberatkan.
Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang;
Kami memilih untuk bersatu, memilih jalan takdir-Mu dengan napas cinta kami berdua. Berikanlah pada kami pengetahuan, kesabaran, kesadaran, dan kesetiaan. Satukanlah kami sebagaimana kau menyatukan Adam dan Hawa, Yusuf dan Zulaikha, Muhammad dan Khadijak al-Kubra. Sebab seperti mereka, tak ada yang lebih kami inginkan selain percikan cinta-Mu--yang sejukannya menentramkan, kilaunya membahagiakan. Pernikahan adalah janji suci yang akan kami rapalkan suci di hadapan-Mu. Kehidupan kami milik-Mu maka pernikahan ini pun adalah milik-Mu. Lingkupilah dengan kasih sayang dan keberkahan. Jagalah rahim cinta yang darinya akan kami lahirkan anak-anak yang kau titipkan. Berikanlah kepada kami kemampuan untuk mendidik mereka mencintai-Mu. Sayangi mereka seperti Kau ajarkan kami menyayangi mereka.
Tuhan yang maha menyatukan segala yang terserak;
Kami tahu, pernikahan menyingkapkan salah satu tabir rahasiamu. Berilah kami kekuatan dan ketabahan untuk menjalani hidup bersama dalam sebuah ikatan setelah sebuah rahasia terbuka.
Ajarkanlah kami saling mendengarkan, berterima kasih, dan memaafkan. Hiasi hidup kami dengan keindahan dan kebaikan seperti Kau menghiasi keluhuran kitab suci, kilaukan sikap dan perangai kami dengan teladan orang-orang shaleh dan suci. Sebab kami tahu, hanya dengan semua itu pernikahan ini akan membentangkan dan melahirkan segala hal yang baik, segala hal yang indah, segala hal yang selalu layak untuk terus menerus dicintai--siapa saja.
Tuhan yang maha baik;
Kami melewati masa kecil bersama, tumbuh bersama; demi jutaan tanggal dalam kalender, demi ribuan purnama yang akan kami lewati bersama, selebihnya berilah kami satu kekuatan saja: saling mencintai sampai mati. Itu saja.
*ditulis ulang dari buku YGYM (Fahd Djibran)
didedikasikan untuk saudara dan sahabat yang akan segera menikah
semoga Allah mengumpulkan kalian dalam kebaikan dan keberkahan, aamiin...
penulisan yang mengalir, tenang, tapi juga menyiratkan kesenangan, kekhawatiran namun juga penuh harap..
BalasHapusbeneran dah bikin ga karuan aja ini rasanya..
apalagi dengan backsound musicnya ..om yiruma
semakin menjadi deh
nice collaboration Thumb up :)
Pertanyaannya, "kapan kak Cahya menikah?" :D
BalasHapustulisannya utk saudari yg akan sgra menikah :D
BalasHapussmoga mb cahaya juga diberikan kesabaran menunggu wktu itu tiba, hihi Ishbir ukht, bayaknya bulan syawal mmebuat postingan ini.
Smile sukaaaaaaaaaa
saya suka sekali dengan artikel ini.. :)
BalasHapussejuk..
dan sepertinya harus kembali di tulis ulang ketika hari dimana giliran saya akan tiba.. :)
Jadi kapan nih? Cie cie... witwiww.... b-)
BalasHapusAlhamdulillah...jadi teringat akan sebuah sunnah Rasul yg belum dikerjakan selama hidup... :D
BalasHapusWew, Jika menikah adalah sunnah rasul.. berarti semakin sering menikah = semakin sering melakukan sunnah Rasul yah? *ehh *kaboorr
BalasHapusSemoga dapat melantunkan syair diatas dengan senyum mengembang karena saat ini masih tersenyum miris menantikan saatnya tiba ^^
BalasHapus"Pernikahan adalah janji suci yang akan kami rapalkan suci di hadapan-Mu." Subhanallah tulisannya, cantik :)
BalasHapusAkhir katanya keren kak,
BalasHapusberilah kami satu kekuatan saja: saling mencintai sampai mati. Itu saja.
Like Like :)
nice.....semoga cepat deh,aminnn :D
Hapussalam sukses gan, bagi2 motivasi .,
BalasHapusjujur dalam segala hal tidak akan mengubah duniamu menjadi buruk ,.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.