Langsung ke konten utama

Will You?

Bunga di Tepi Danau Unhas (photo by clk7)

Pada suatu hari yang lalu, aku pernah bertanya pada kalian, "apakah kalian akan menikah dengan orang yang kalian cintai?" Bukan pertanyaan serius menurutku. Aku lalu diam, sambil terus memainkan X2 putih di tanganku.

Tapi, entah apa yang ada di pikiran kalian saat itu. Mungkin kalian menganggapku aneh, atau bagaimana. Ada jeda cukup lama. Kurasa kalian sibuk merangkai jawaban yang kelak harus kalian pertanggungjawabkan di kemudian hari.

"Aku akan mencintai orang yang kunikahi," kata salah seorang dari kalian, tiba-tiba. Masih kuingat, tak ada keraguan yang kutangkap dari kalimatnya saat itu. 

Sementara sebagian yang lain berkata, "Aku, tentu akan menikah dengan orang yang kucintai."

Aku berhenti, memikirkan jawaban atas pertanyaanku sendiri.

*cerita pagi, di depan ruangbiru

Komentar

  1. dan setelah menikah,really..saya sangat mencintai suamiku.....will you???

    BalasHapus
  2. saya akan menikah, lalu mencintai suami saya.
    aamiin
    postingan ini simpel, tapi berat mbak :D

    BalasHapus
  3. Kau masih ingat, ketika itu msh di ruang birumu...
    Aku berkata, "hidup hanya sekali, maka menikahlah dengan orang yang kau cintai" :)

    Ah, biarkan takdir memilih jalannya sendiri...

    BalasHapus
  4. Seorang sahabat juga pernah bertanya padaku:
    Pilih mana, menikah dengan orang yang kau cintai atau mencintai orang yang kau nikahi?
    Dengan optimis aku pun menjawab, "Aku akan mencintai orang yang kunikahi" :)

    Menikah dengan seseorang yang belum lama dikenal adalah sesuatu yang amazing ^^
    Menikah dengan seorang sahabat yang sudah tahu bagaimana sifatnya, tingkah lakunya, dan segala sesuatu hal yang ia sukai juga sangat amazing ^^

    Menikah adalah sebuah keajaiban.
    Maka, menikahlah kak Cahya...
    Akan banyak hal-hal yang amazing menunggu kakak^^

    BalasHapus
  5. Bukan pertanyaan "akankah" mencintai atau dicintai saya kira.
    Tapi, YAKINKAH DIRIMU? Tanya padaNYA, lewat hati kecil dan doa-doamu.

    Menikah dengan yang dicintai, belum tentu.
    Mencintai yang dinikahi, juga belum tentu.
    Yang lebih tepatnya, apakah ia sudah dicintai olehNYA? Dengan jalan memberimu petunjuk akan dirinya lewat hati? :)

    #btw, si Zahra semangat banget komentarnya. Hihihi..

    BalasHapus
  6. saya (masih) memikirkan jawaban atas pertanyaanku sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selalu ditanyai seperti itu...

      Dan sampai sekarang belum mendapat jawaban
      untuk menjawabnya -_-

      Mau tidak mau kita selalu akan terperangkap dalam rencanaNya,
      dan rencanaNya selalu indah kan?

      Hapus
  7. Setiap yang kita pilih selalu mempunyai dampak. Apa pun itu bentuk pilihannya. Baik dan buruk semua tetap akan berujung dengan akhir. Bisa tetap berakhir baik, bisa juga berakhir buruk. Yang harus kita perhatikan dari pilihan itu, adalah dengan cara seperti apa kita akan menjalani dan mengusahakannya. :)

    Pilihan yang bersandar padaNYA, selalu akan mendatangkan manfaat. Meski kadang humorNYA sering berlawanan dengan humor yang kita harapkan. :)

    BalasHapus
  8. yuniiiiii.. :'(

    *semoga semua perasaan baik-baik saja..

    BalasHapus
  9. postingannya luar biasa berat !
    hmm..saya kayaknya lebih sepakat dengan pernyataannya kak arya. :)
    knapa kita tidak mencoba berfikir untuk menikahi orang yang kita cintai sekaligus mencintai orang yang kita nikahi? hmmm, bingung yahhh? ----______----

    ahhh.. ndag kak yuni , kak uty, semuanya pada posting tentang pernikahan. ada apa ini ada apa???? *agruk2tanah*
    mudah2an bukan karena galau bulan ini banyak yang nikah. hhe :)

    BalasHapus
  10. Yang manapun.. Jangan lupa kirim undangannya yah kak Cahya.. #eh :P

    Kalau aku, aku lebih menanyakan tentang kedekatanku pada Dia (Allah) dan kedekatan si dia dengan Dia (Allah). Karena siapapun dia, insyaAllah aku mencintainya karena Allah. Heii, segala hal yang berhubungan dengan hati (kalbu) itu memang rumit yah #ehhh. :)

    BalasHapus
  11. Pokoknya saling mencintai karena Allah SWT. Menikah karena Allah SWT.
    Permainan kalimat yang indah saat pertanyaan "menikahi orang kalian cintai" atau "mencintai orang yang kalian nikahi" terlontar.
    Seperti halnya kalimat "mencari pasangan hidup yang terbaik" atau "mempersiapkan diri menjadi pasangan hidup yang terbaik". Begitulah :D
    Ahihihihii..
    Semoga semua lancar menuju penyempurnaan Dien nya :)
    Semangaaaaaaaat sahabat langit ku.

    Eh iya, ada award ni, sudi kiranya diambil :)
    http://oroktumbilajadipamingpin.blogspot.com/2012/09/award-borongan-edisi-liebster-award.html

    BalasHapus
  12. hahahahahhahahaha.....luar biasa...... saya seperti membaca ribuan paragraf

    BalasHapus
  13. aku ingin menikahi orang yang aku cintai, dan seterusnya mencintai orang yg aku nikahi... i wish..

    namun kita tak pernah tahu takdir kita seperti apa kelak...

    salam kenal :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ornamen Matahari

Salah satu contoh Ornamen Matahari di Lapangan Merdeka, Ambon (photo by clk7) Bagi yang pernah berkunjung atau tinggal di Maluku, pasti akrab dengan gambar dan corak seperti gambar di atas. Ya, ornamen tersebut mulai banyak digunakan pada beberapa bangunan maupun produk lokal Maluku, dengan beragam corak dan bentuk. Namun masih banyak orang, bahkan orang Maluku sendiri, yang belum mengetahui makna dan nilai filosofis yang terkandung di balik ornamen tersebut. Ornamen Matahari, dilambangkan sebagai simbol matahari yang di dalamnya memiliki makna simbolis keyakinan, pola pikir, norma, adat istiadat, dan tata nilai masyarakat Maluku, khususnya suku Alifuru di Pulau Seram.  Di masa lalu, ornamen matahari digunakan untuk tanda dekorasi pada tubuh pada saat upacara kakehan (ritual pemanggilan arwah), sesuai dengan latar belakang, kebudayaan, adat-istiadat dan tata kehidupan alam lingkungan, masyarakat Patasiwa Alifuru. Salah satu bukti bahwa ornamen ini sudah dikenal cukup lama, da

Lantern Festival

kalian pernah nonton film 'Tangled'? pasti tahu kan adegan pas Rapunzel sama Flynn lagi diatas perahu di tengah danau, sementara orang-orang di istana lagi melepaskan ribuan lentera cantik ke atas langit dengan harapan si Putri Rapunzel kembali ke istana. hwaa, sumpah...that's the best scene EVER!! kereen banget >.< pertamanya, gw kira acara 'lepas lentera' kayak gitu cuma ada di kartun doang. ternyata eh ternyata, di dunia nyata ini emang beneran ada lho. bahkan dijadiin festival! *terpukau* ya, namanya Lantern Festival atau yang biasa disebut Festival Lentera. festival ini merupakan acara menerbangkan lentera ke atas langit dengan tujuan mengharapkan hal-hal baik yang akan terjadi dalam hidup. festival kayak gini digelar di berbagai negara, seperti Cina, Taiwan, Inggris, Thailand, bahkan Indonesia. cuma bentuk kegiatannya aja yang agak beda. kalau di Cina atau Taiwan, festival ini digelar pada hari ke-15 bulan pertama dalam kalender Tiongk

Menuju Perut Besar (Gunung Lompobattang)

"Tuhan tidak mempercepat kematian dengan mendaki gunung, dan tidak memperlambat kematian dengan tidak mendaki gunung, Tuhan akan bersama orang-orang yang pemberani" [terpahat di suatu tugu memoriam menuju puncak Lompobattang] *** suatu jum'at bertanggal tiga belas. cerita bermula dari sakau mendaki yang menjadi-jadi, kejutan dari tamu tak diundang, hingga menunggu yang sangat membosankan. waktu terus berdetak dan menjelang gulita segalanya mulai berbalik menyenangkan. konsolidasi antara langit, bintang dan dingin malam itu sukses. saya bahagia! ya, esok hari saya akan kembali mengejar ujung-ujung langit. menuju satu titik lewat pijak payah dan lelah. berdiri sejajar awan, melihat bintang lebih dekat, bebas menghirup dalam-dalam udara tanpa polusi. sensasi luar biasa yang hanya bisa dirasakan ketika menapaki pasak-pasak bumi. ***