Langsung ke konten utama

Sepotong Hati untuk Rei


 Rei…


Aku tahu bagaimana perasaanmu sekarang. Pasti sakit, ketika harus mengakhiri sesuatu yang belum pernah dimulai sama sekali. Kira-kira begitu juga yang kurasakan saat ini,walau mungkin tak sedalam dirimu.


Ini tentang sepotong hati yang pernah (akan) kutitipkan padamu dan baru saja kau kembalikan sejam yang lalu. Ya, akhirnya kau memutuskan untuk mengembalikannya segera, sebelum sepotong hati itu tergores atau retak lalu patah.


Awalnya, aku agak bingung dengan sikapmu itu. Ada apa sebenarnya? Apa salahnya menitipkan sesuatu pada orang yang kita percaya? Lalu, kau pun menjawabnya dengan sangat bijaksana. Karena kau menyayangiku, katamu.


Untuk itu kuucapkan terima kasih padamu, Rei.
 Seandainya saja sepotong hati itu jadi kutitipkan padamu, mungkin aku akan sangat kecewa ketika suatu hari kau mengembalikannya tak utuh lagi atau bahkan mungkin menghempaskannya hingga hancur berkeping-keping. Lalu orang-orang yang melihatnya hanya menatap iba dan tak akan menyangka kalau pecahan-pecahan itu dulunya adalah potongan indah dalam episode hidupku.


Sekali lagi, terima kasih Rei…


Oh ya, hujan sedang turun disini. Kau tentu tahu, aku teramat menyukai momen seperti ini. Tapi entah, aku benci hujan sesiangan ini. Kenapa? Mungkin karena rintiknya terlalu mewakili perasaanku padamu.


Ya, hatiku sedang gerimis saat ini.


 ***


02:23 pm, ruang CE 101
berharap gerimis segera reda

Komentar

  1. oh.....rei.... Siapakan dirimuw... bagaimanakah sosokmu??? aku penasaran denganmu rai.... seperti apakah dirimu sampai sahabatku rela menitipkan hatinya padamu meski akhirnya kamu mengembalikannya... salam sama Rei yah ^_^

    BalasHapus
  2. moga rintik hujan di hati segera berhenti berganti dengan matahari,,,

    salam kenal :)

    BalasHapus
  3. Iya, jadi penasaran sama Rei...

    BalasHapus
  4. wiiii....tentang seorang "R E I"...
    jadi ingatt...aku pun pernah punya rei yg sama...#eh
    wkwkwkwk
    keep writing mb...^_^

    BalasHapus
  5. semoga selalu diberi semangat lebih,
    hingga pada saatnya kelak,
    pada orang yang tepat.

    BalasHapus
  6. Apa? Rasanya aku udah komentar tapi kenapa ga ada disana ya? Apa nunggu approvle yah? :(

    BalasHapus
  7. heemmmm adikku dah dewasa hahahahyyy
    ni cerpen..
    kisah alam bawah sadar
    khayalan
    atauuuu

    apapun yang terjadi...aku masih di sini yun... masih mau mendengarkan cerita-ceritamu, sayang :*

    BalasHapus
  8. oh Rei..
    beruntungnya kamu, ada yg mau memberikan sepotong hati tu :)
    jadi penasaran sama yg namanya Rei :)

    BalasHapus
  9. Iya tawwa...ukh yun...cie...cie...mau ta'aruf sama Rei yah ? asal bukan si rei...rei...reinaldi di TV7 itu...hahahahahah

    BalasHapus
  10. ihhhiww...
    salam kenal sodariku yang jauh disana,

    I've been ur follower,
    ditunggu follbacknya ya.. :)

    Nice blog,,,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ornamen Matahari

Salah satu contoh Ornamen Matahari di Lapangan Merdeka, Ambon (photo by clk7) Bagi yang pernah berkunjung atau tinggal di Maluku, pasti akrab dengan gambar dan corak seperti gambar di atas. Ya, ornamen tersebut mulai banyak digunakan pada beberapa bangunan maupun produk lokal Maluku, dengan beragam corak dan bentuk. Namun masih banyak orang, bahkan orang Maluku sendiri, yang belum mengetahui makna dan nilai filosofis yang terkandung di balik ornamen tersebut. Ornamen Matahari, dilambangkan sebagai simbol matahari yang di dalamnya memiliki makna simbolis keyakinan, pola pikir, norma, adat istiadat, dan tata nilai masyarakat Maluku, khususnya suku Alifuru di Pulau Seram.  Di masa lalu, ornamen matahari digunakan untuk tanda dekorasi pada tubuh pada saat upacara kakehan (ritual pemanggilan arwah), sesuai dengan latar belakang, kebudayaan, adat-istiadat dan tata kehidupan alam lingkungan, masyarakat Patasiwa Alifuru. Salah satu bukti bahwa ornamen ini sudah dikenal cukup lama, da

Lantern Festival

kalian pernah nonton film 'Tangled'? pasti tahu kan adegan pas Rapunzel sama Flynn lagi diatas perahu di tengah danau, sementara orang-orang di istana lagi melepaskan ribuan lentera cantik ke atas langit dengan harapan si Putri Rapunzel kembali ke istana. hwaa, sumpah...that's the best scene EVER!! kereen banget >.< pertamanya, gw kira acara 'lepas lentera' kayak gitu cuma ada di kartun doang. ternyata eh ternyata, di dunia nyata ini emang beneran ada lho. bahkan dijadiin festival! *terpukau* ya, namanya Lantern Festival atau yang biasa disebut Festival Lentera. festival ini merupakan acara menerbangkan lentera ke atas langit dengan tujuan mengharapkan hal-hal baik yang akan terjadi dalam hidup. festival kayak gini digelar di berbagai negara, seperti Cina, Taiwan, Inggris, Thailand, bahkan Indonesia. cuma bentuk kegiatannya aja yang agak beda. kalau di Cina atau Taiwan, festival ini digelar pada hari ke-15 bulan pertama dalam kalender Tiongk

Menuju Perut Besar (Gunung Lompobattang)

"Tuhan tidak mempercepat kematian dengan mendaki gunung, dan tidak memperlambat kematian dengan tidak mendaki gunung, Tuhan akan bersama orang-orang yang pemberani" [terpahat di suatu tugu memoriam menuju puncak Lompobattang] *** suatu jum'at bertanggal tiga belas. cerita bermula dari sakau mendaki yang menjadi-jadi, kejutan dari tamu tak diundang, hingga menunggu yang sangat membosankan. waktu terus berdetak dan menjelang gulita segalanya mulai berbalik menyenangkan. konsolidasi antara langit, bintang dan dingin malam itu sukses. saya bahagia! ya, esok hari saya akan kembali mengejar ujung-ujung langit. menuju satu titik lewat pijak payah dan lelah. berdiri sejajar awan, melihat bintang lebih dekat, bebas menghirup dalam-dalam udara tanpa polusi. sensasi luar biasa yang hanya bisa dirasakan ketika menapaki pasak-pasak bumi. ***